
Tips Memilih Jurusan Kuliah
Pembelajaran pada semester ganjil sudah berlalu beberapa bulan, tak terkecuali untuk siswa kelas XII Sekolah Menenang Atas (SMA), kini sebagian besar dari meraka sedang mempersiapkan diri menuju jenjang perkuliahan. Sebagian anak bisa jadi sudah punya target jurusan apa yang akan dipilihnya nanti. Namun tak menutup kemungkinan masih banyak anak yang belum menentukan pilihan nya, baik pilihan Kampus yang dituju, maupun Jurusan yang dikehendakinya. Jenjang perkuliahan adalah masa yanng berandil besar dalam membentuk diri siswa akan menjadi apa mereka dimasa yang akan datang. Maka pemilihan jurusan kuliah ini harus dilakukan dengan sangat jeli dan tidak bisa hanya diputuskan sepihak oleh siswa saja atau pun oleh orang tua saja. Pemilihan jurusan ini tidak bisa dilakukan sembarangan. Kegagalan dalam memilih jurusan akan berujung pada tidak semangatnya anak dalam menjalani perkuliahannya kelak. Tak sedikit yang kemudian berhenti ditengah jalan karena merasa bahwa ia salah masuk jurusan. Maka dari itu perlu keseriusan dalam pemilihan jurusan kuliah ini. Ada kalanya orang tua terlalu egois dalam memilih jurusan. hanya karena mereka ingin anak menjadi seperti apa yang mereka inginkan, serta merta anak didaftarkan pada jurusan yang tidak sesuai dengan minat dan bakatnya. Namun adakalanya pula anak yang keras kepala ingin kuliah pada jurusan tertentu hanya karena mengikuti teman-temannya. Hal-hal seperti ini baiknya dihindari, karena pemilihan jurusan yang sembarangan akan berdampak buruk bagi masa depan anak. Banyak hal yang harus menjadi perhatian bersama dalam pemilihan jurusan ini tapi setidaknya ada empat hal yang harus menjadi pertimbangan utama dalam memilih jurusan. Pertama yang harus dilihat adalah kesesuaian minat dan bakat anak dengan jurusan. Kini sudah banyak lembaga yang dapat membantu melihat kecenderungan atau minat anak, atau setidaknya untuk tahap awal, anak bisa berkonsultasi dengan guru di sekolah, baik guru mata pelajaran, Wali kelas, ataupun guru Bimbingan Konseling (BK) nya. Disamping itu juga ada beberapa jurusan yang menuntut anak memiliki kemampuan-kemampuan tertentu dan jika anak tidak memiliki kemampuan dasar yang disyaratkan tersebut, tentu hal ini akan menjadi penghambat yang cukup besar dalam perkuliahannya nanti. Berdasarkan hal inilah sebaiknya pertimbangan paling utama dalam memilih jurusan dimulai. Yang kedua adalah prospek pekerjaan. Tidak bisa dipungkiri bahwa anak harus dipersiapkan untuk bisa bersaing di dunianya kelak dan orang tua harus jeli melihat peluang-peluang itu. Jangan sampai anak dikuliahkan di jurusan yang kemudian hari tidak dibutuhkan lagi kompetensinya. Sangat disayangkan jika setelah lulus kuliah, mereka malah sulit mendapatkan pekerjaan. Kita tentu tak menginginkan hal tersebut terjadi. Selanjutnya yang tak kalah penting adalah kualitas dari perguruan tinggi yang akan dimasuki anak. Bisa jadi anak kuliah di jurusan yang tepat namun karena kualitas kampusnya buruk, anak malah tidak mendapatkan apa yang diharapkan. Ini akan berakibat buruk juga pada karir anak. Untuk hal ini, kita bisa berpedoman pada badan akreditasi nasional perguruan tinggi (BAN-PT) untuk melihat kualitas perguruan tinggi tersebut. Yang terakhir yang harus dipertimbangkan adalah kesanggupan ekonomi keluarga. Jangan sampai anak berhenti di tengah perkuliahan karena orang tua tak sanggup menanggung biaya perkuliahan yang tinggi. Beberapa jurusan memang cukup menjanjikan prospek pekerjaan yang menggiurkan tapi juga prospek pekerjaan yang menggiurkan itu seringkali berbanding lurus dengan tingginya biaya perkuliahan. Meskipun sebetulnya untuk sekarang keadaan ekonomi tak seharusnya masih menjadi penghambat perkuliahan karena kini sudah banyak beasiswa yang tersedia untuk membantu menanggung biaya perkuliahan, bahkan beberapa lembaga penyalur beasiswa menanggung biaya masa perkuliahan sepenuhnya hingga menanggung biaya hidup sehari-hari. Informasi mengenai beasiswa ini biasanya bisa didapat di sekolah. diperlukan sikap pro-aktif siswa untuk berkomunikasi dengan pihak Bimbingan dan Konseling yang tentunya akan sangat terbuka dan dengan senang hati menjawab jika ada siswa yang bertanya demi masa depan nya. Semua pertimbangan ini sebaiknya dibahas bersama agar baik anak maupun orangtua sama-sama faham lalu memiliki visi yang sama mengenai jurusan yang akan dipilih. Sudah saatnya anak dilibatkan dalam pengambilan keputusan, apalagi hal ini menyangkut apa yang akan mengantarkan dirinya pada masa depanya. Dengan beberapa pertimbangan ini, semoga anak mendapatkan jurusan yang tepat bagi dirinya, agar minat dan bakatnya berkembang dengan baik dan dikemudian hari akan mendapatkan pekerjaan yang layak dan siap bersaing di dunianya yang akan datang. (Panji Futuh Rahman, S.Pd. - Guru PABP, SMAN 1 Cabangbungin)